Keberagaman
bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi.
Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan
atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah
tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun.
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini
mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
a.
Proses Alam Endogen
Tahukah kamu
bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm
per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan
tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat
permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam
bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal?
Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah
gambar lapisan bumi dibawah ini.
Keterangan:
Lapisan Inti:
cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung
mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
Lapisan
Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu
antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan
Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
Lapisan
Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan
terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
Kerak Bumi:
padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan
Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah
mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel
bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak
bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan
lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa
lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan
ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada
lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung
di atasnya.
Karena tumbukan
lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah.
Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang
padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma
serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi
terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan
ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng,
dan energi yang terkumpul akan mampu menekan
lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi.
Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut
patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya
melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini
disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman
demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau
menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau
getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
b.
Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen
ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan
bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses
perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara
kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak
massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon